Tanrise Property terus melakukan inovasi dan menjaga komitmennya sebagai property developer yang memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat melalui proyek yang dikembangkannya. Riset dan pengembangan terhadap setiap konsep propertinya dilakukan secara matang dengan memperhatikan aspek fungsi serta estetika. Hal tersebut salah satunya dapat dilihat melalui proyek terbaru Tanrise Property “Dakota City” yang baru saja menyelenggarakan virtual launching dengan konsep terbaru dan pertama kali dilakukan di Indonesia “Tanrise Virtual Hall” pada tanggal 25 Maret 2021. Menyusul acara tersebut, peresmian Marketing Gallery Dakota City kemudian dilaksanakan dua hari setelahnya, yaitu pada tanggal 27 Maret 2021.
Dakota City bermula dari fenomena kebutuhan akan rumah yang terus meningkat setiap tahunnya, khususnya bagi para generasi milenial. Jika merujuk pada sensus penduduk BPS tahun 2020 yang dirilis pada bulan Januari 2021, selain didominasi oleh Generasi Z, komposisi penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial. Sebanyak 25,87% dari jumlah penduduk Indonesia atau berarti lebih dari 6 miliar dari total penduduk keseluruhan dikatakan berumur 24-39 tahun. Didukung oleh data tersebut, pengembangan Dakota City diharapkan mampu menjadi jawaban atas kebutuhan generasi milenial akan rumah masa depan.
“Kita semua tahu bahwa hunian di perkotaan kian padat dengan harga yang makin melambung. Kami berharap Dakota City bisa menjadi solusi terutama untuk generasi milenial atas ruang hidup yang nyaman, terjangkau, tapi tentunya masih terhubung dengan mudah ke pusat kota,” terang Hermanto Tanoko, Founder Tanrise Property, dalam sambutannya.
Bekerja sama dengan arsitek dan master planner kenamaan Indonesia Budhi Harmunanto, Dakota City didesain sebagai the new community based future satellite city dengan konsep hunian yang berfokus pada entitas manusia sebagai subjek, bukan objek semata. Fitur-fitur yang dihadirkan nantinya akan menekankan nilai ekologis dan humanis, contohnya seperti ruang terbuka hijau yang maksimal sebagai media untuk bersosialisasi dalam komunitas yang sehat. Selain itu, juga terdapat area komersial, outdoor playground, pusat kebugaran, dan fasilitas penunjang lainnya.
“Dakota City memiliki ciri khas aksen lengkung pada fasadnya yang mengikuti tren masa kini dan disesuaikan dengan selera generasi milenial dan generasi berikutnya. Sementara itu, setiap unit didesain dengan tujuan agar mampu meningkatkan wellness dari penghuninya. Perwujudannya dapat dilihat melalui pengadaan ruang terbuka hijau dan sirkulasi udara yang optimal,” ulas Belinda Tanoko selaku Direktur Utama Tanrise Property.
Lokasi Dakota City berada di Jl Raya Cerme Lor dan memiliki jarak tempuh yang sangat dekat dengan gerbang tol Cerme (200m), bagian dari tol KLBM (Kriyan-Legundi-Bunder-Manyar), yang terhubung dengan Tol Surabaya-Gresik. Penambahan dua jalur interchange di ruas jalan tol Surabaya-Gresik yang sekarang sedang dijalankan oleh pemerintah, akan menambah kemudahan akses Dakota City menuju JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat), Terminal Teluk Lamong, Stadion Bung Tomo, dan akses ke wilayah Surabaya Barat. Selain itu, titik lokasi juga terpantau dekat dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
Pembangunan tahap awal Dakota City dimulai dengan mendirikan 355 unit yang terbagi menjadi dua tipe hunian. Pertama, The Potter House yang merupakan hunian satu lantai dengan harga mulai dari 400 juta-an, dilengkapi fasilitas cicilan mulai dari 2 juta-an/bulan. Kedua, The Windsor House, unit satu setengah lantai dengan mezanin, diberi harga mulai dari 600 juta-an dengan cicilan mulai dari 3 juta-an/bulan. Proyek kota satelit perdana di Gresik ini dibuka dengan menggunakan sistem pengambilan NUP (Nomor Urut Pemesanan) yang bekerja sama dengan agen-agen properti rekanan Dakota City, yaitu Alta, Brighton, DB Real Estate, Galaxy, Propnex, dan Xavier Marks.
Dakota City, discover a new living.